Harga bawang merah di Kota Batu naik tiga kali lipat per awal Juli 2022. Dari semula hanya di angka Rp 20 ribu per kilogram, kini sudah tembus Rp 60 ribu. Di saat yang sama, harga cabai juga masih belum terjadi penurunan dalam kurun sebulan terakhir.
Pedagang bawang merah di Pasar Besar Batu, Nur Laila (47) menuturkan bahwa kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Akibatnya, dia tidak berani membeli stok dagangan dalam jumlah banyak.
”Pembeli juga sudah mulai mengurangi belanja. Jika biasanya beli 1 kilogram, sekarang cuma beli 1 ons. Kalau saya stok banyak nanti takutnya busuk,” kata dia, pada Selasa (5/7/2022).
Di tengah situasi ini, dia berharap harga komoditi bumbu dapur bisa secepatnya kembali normal. Situasi ini tak pelak juga membuat penghasilannya menurun. Belum lagi, dia juga menjual cabai yang kini harganya masih di angka Rp 90-100 ribu. ”Ini cabai juga masih tinggi, bahkan ada yang jual sampai Rp 100 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Gianto (56), penjual grosiran bawang merah yang menuturkan bahwa kenaikan harga terjadi karena musim panen bawang yang sudah lewat. Hal ini menjadikan stok bawang juga terbatas. ”Pasokan dari petani juga sudah berkurang banyak. Musimnya sudah ganti. Akhirnya harganya ya jadi naik,” jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono membenarkan hal ini. Pihaknya berupaya menstabilkan harga pasar dengan berkoordinasi dengan produsen bawang merah lain.
”Sudah kita koordinasi terus, jangan sampai stok kosong. Apalagi di Kota Batu inikan kota wisata, kebutuhan bumbu dapur juga banyak,” ujarnya.