Hadiri Raker PMII, Pemuda Bukit Tinggi Mengunjungi Malang Berbekal Uang 120 Ribu

 


Perjuangan Nirwan Siregar, 23, pada menuntut ilmu rupanya patut diapresiasi. Bagaimana nir, berbekal uang Rp 120 ribu, mahasiswa semester 8 IAIN Bukittinggi, Sumatera Barat ini rela mencari tumpangan sampai sebagai asisten kernet bus selama 4 hari 4 malam hanya buat mampu mengikuti Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) XXIII PMII Cabang Kota Malang.

Pria orisinil Medan, Sumatera Utara itu bercerita, mulanya buat hingga ke Malang beliau wajib  membayar tarif bus lebih kurang Rp 750 ribu belum termasuk konsumsi menggunakan perkiraan bepergian selama 4 hari 4 malam. Kendati punya uang pas-pasan, Nirwan nekat melobi pihak bus ALS (Antar Lintas Sumatera) mulai menurut agen hingga sopir busnya.

“Saya coba lobi agennya, akan tetapi nggak mau. Akhirnya pas tiba busnya, aku  lobi sopirnya, lebih kurang 1/2 jam. Sopirnya membolehkan (menumpang) lantaran niat aku  buat belajar,” ujarnya, Senin (28/2/2022).

Hanya saja, tambah beliau, bus yg dilobi Nirwan malah menuju Solo bukan Malang. Namun, tanpa pikir panjang, beliau pribadi menyambut uluran tangan oleh sopir. Meski selama bepergian, Nirwan tidak duduk pada bangku penumpang, melainkan sebagai asisten kernet bus.

“Jadi selama pada bus aku  nggak duduk pada bangku penumpang, aku  duduk pada depan bantu kernet, bantu angkat paket, setiap istirahat makan aku  bantu sopir buat higienis-higienis sama kernetnya. Dari situ, aku  pula dikasih makan,” bebernya.

Sesampainya pada Pelabuhan Bakauheni, Lampung sebelum berangkat naik kapal ke Pelabuhan Merak, Banten, Nirwan melihat satu bus menggunakan trayek menuju ke Malang pada depan mata. Sekali lagi, anak menurut 6 bersaudara ini memberanikan diri buat melobi oleh sopir pada bus tersebut.

“Sopirnya sempat nanyakan nanti aku  pada Malang gimana, kemudian aku  jawab nanti hingga pada terminal akan pada jemput sang panitia. Lalu sopirnya mengiyakan. Sopir ini minta aku  naik bus trayek Malang itu. Jadi pada tengah bepergian, aku  pindah bus sebelum nyebrang ke Pelabuhan Merak,” sambungnya.

Sesampainya pada Malang, Nirwan turun pada Singosari kemudian dijemput sang panitia PMII Cabang Kota Malang buat beristirahat sebelum mengikuti aktivitas yg akan dilaksanakan dalam 23 Februari – 1 Maret 2022 ini.

Diakui Nirwan, bekalnya selama bepergian hanya keyakinan & tekadnya buat menuntut ilmu. “Cabang aku  baru berdiri semenjak 2012, belum punya poly senior. Sehingga wajib  berjuang sendiri buat mampu survive,” katanya.

Terlebih, menurut situ Nirwan sadar bahwa kader PMII nir wajib  menunggu distribusi menurut seniornya. Melainkan kader terbaik itu, wajib  mendistribusikan dirinya, wajib  mampu, andal & berdikari pada situasi apapun.

Lebih baru Lebih lama