A LEADER'S POLICY

 


Perkembangan dunia yang sangat pesat dan tidak dapat dihindari membuat banyak orang sadar akan pentingnya mencari ilmu pengetahuan. Ilmu adalah bagian dari pendidikan, Tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen pendidikan yang baik yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen tersebut diperlukan pemimpin yang mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

Manusia dilahirkan dengan berbagai kodrat yang bisa dijalani, salah satunya adalah menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan tidak bisa lepas dengan dunia pendidikan karena dalam dunia pendidikan pasti terdapat manusia-manusia yang mengatur dan menjalankan proses manajemen di dalamnya, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan (controlling). Peranan pemimpin sangatlah penting dalam pengelolaan sumber daya dan informasi yang ada untuk menjalankan dan mengembangkan proses manajemen pendidikan guna mencapai tujuan yang efektif dan efisien, baik dalam proses maupun hasil.

Pemimpin memiliki tugas yang wajib dilakukannya dalam membawahi bawahannya. Secara otomatis ia akan menjadi penanggung jawab dalam organisasi yang dipimpinnya dan terlibat dalam setiap tahapan dalam proses manajemen pendidikan, seperti penyusunan tujuan dan sasaran organisasi, pengelolaan sumber daya manusia, modal, dan peralatan yang efektif, menggerakkan orang-orang untuk melakukan kegiatan, serta memberi masukan untuk perencanaan ke depan. Oleh karena itu, pemimpin yang bijak maupun pembentukan jiwa kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan demi tercapainya tujuan pendidikan yang efektif dan efisien melalui organisasi yang dikelola.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Masih banyak orang yang menganggap pemimpin mereka sebagai penguasa ataupun sebaliknya. Dari definisi tersebut akan tampak perbedaan antara seorang pemimpin dan seorang penguasa.

 

"A leader is essentially someone who has the ability to influence the behavior of others in his work by using power."

Kegiatan pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mudah.

Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengnaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, kareana apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal.

Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Di samping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

Jika kita menarik ke dunia pendidikan maka sekolah hendaknya merupakan suatu loka karya di mana seorang pemimpin pendidikan menjadi figur sentral sebagai top manager dan menjadi penentu keberhasilan institusi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Keberadaan pemimpin pendidikan kaitannya dengan keberhasilannya mencapai tujuan pendidikan, sangat ditentukan oleh pengelolaan administrasi akademik kemahasiswaan dan alumninya. Pengelolaan pendidikan yang berhasil sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan kemampuan seorang pimpinan perguruan tinggi. Seorang pemimpin pendidikan harus memiliki visi dan misi yang jelas dan terukur serta program kerja yang terencana, target yang harus dipenuhi selama masa kepemimpinanya, oleh sebab itu harus memiliki pemahaman yang baik mengenai visi, misi dan kemampuan menganalisis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Pendidikan yang berkualitas sangat membutuhkan top leader yang ideal. Berbagai upaya terobosan tengah dilakukan oleh pemerintah dewasa ini berkaitan dengan mencari dan mengembangkan potensi-potensi yang harus dikuasai pendidik, yang bertindak sebagai Sumber Daya Manusia  (SDM) yang menjembatani perlembengan ilmu pengetahuan serta teknologi yang harus di transfer kepada peserta didik guna mengembangkan bakat, minat serta potensi yang dimiliki peserta didik sehingga kelak kemudian hari mampu mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai potensi yang dikuasai sehingga pembangunan pendidikan nasional dapat terwujud dengan sempurna karena di isi oleh generasi muda yang berkualitas.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, serta merupakan suatu wadah yang sangat tepat didalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta harus menjadi prioritas secara optimal dan berkesinambungan, agar kualitas peserta didik pada jenjang pendidikan dasar yang merupakan pondasi untuk jenjang pendidikan SMP benar-benar berkualitas serta memiliki kompetensi yang tinggal mematangkan setelah peserta didik yang bersangkutan pada jenjang pendidikan berikutnya, sehingga terlihat dengan jelas ada kesinambungan antara jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar dengan tingkat pendidikan sekolah menengah pertama. Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan empat hal: 1) Critical Thinking and Problem Solving; 2) Creativity and Innovation; 3) Communication; dan 4) Collaboration.

Melalui pembelajaran abad 21, ada dua keterampilan inti setidaknya yang harus dkembangkan oleh para para pendidik yaitu: a) Kemampuan menggunakan pengetahuan matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan, Kewarganegaraan dan lainnya untuk menjawab tantangan dunia nyata; dan b) Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, komunikasi dan kerjasama, kreatifitas, kemandirian, dan lainnya.

"Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya."

 - Peter F. Drucker


Download PDF


Lebih baru Lebih lama