MANFAAT PENGOBATAN ALTERNATIF



Pada tahun 2004, jumlah tersebut mengalami peningkatan, meskipun tidak terlalu besar. Dari hasil survey, diketahui bahwa 72,44 persen penduduk Indonesia menggunakan pengobatan sendiri, dan 32,87 persen memilih menggunakan obat tradisional. Jumlah tersebut tentunya terus meningkat lagi hingga tahun ini. Ini pula yang mendasari pemikiran bahwa masyarakat terus menyadari manfaat pengobatan alternatif, yang juga pengobatan tradisional,

Di antara perkembangan pesat di dunia kedokteran saat ini, mulai dari berbagai penemuan ilmu-ilmu medis terbaru hingga penggunaan berbagai peralatan berteknologi canggih, pengobatan alternatif masih tetap mendapatkan perhatian dari masyarakat, meski tidak semua orang menjadikannya pilihan pertama. Manfaat dari pengobatan alternatif sendiri memang sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Bahkan, hal yang sama terjadi juga di luar negeri.

Hanya saja, pemerintah Indonesia belum terlalu intens melirik pengobatan alternatif ini, dengan salah satu alasannya karena masih perdebatan mengenai mekanisme dan standarnya. Padahal, ada sekitar 280.000 pengobat tradisional di negeri ini, dengan 30 keahlian yang berbeda, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Kemudian, terdapat pula 950 tanaman dengan fungsi penyembuhan.

Selain itu, pengobatan alternatif juga terbukti sangat banyak dan terasa manfaatnya. Bahkan, tidak hanya pasiennya saja, dokter sendiri juga lumayan banyak yang mengakui bahwa pengobatan alternatif memang bermanfaat untuk penyembuhan sejumlah penyakit.  Berdasarkan lima dari 12 penelitian tentang manfaat pengobatan alternatif, sejumlah dokter yang disurvei setuju bahwa pengobatan alternatif memiliki manfaat sekitar 54-86 persen.

Dalam penelitian tersebut, para dokter memberikan jawaban yang positif terhadap keberadaan jenis pengobatan alternatif akupuntur, chiropractic, homeopati, dan osteopati. Puluhan ahli kedokteran dan psikologi yang pernah menghadiri suatu diskusi panel yang diadakan National Institut of Health (NIH), juga pernah menyimpulkan bahwa pengobatan alternatif jenis akupuntur memang efektif untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh pasiennya.

Sementara itu, dalam beberapa penelitian lainnya, banyak juga orang yang mengaku bahwa pengobatan alternatif yang mereka lakukan dapat meningkatkan “energi” yang dirasakan, sehingga lebih sehat secara fisik dan mental. Selain itu, ada pula masyarakat yang mengatakan bahwa pengobatan alternatif sama bermanfaatnya dengan pengobatan konvensional melalui upaya medis, terutama ketika ilmu dan teknologi kedokteran tidak bisa memberikan hasil.

Sejauh ini, manfaat pengobatan alternatif yang bisa dirasakan secara umum adalah sebagai berikut:

  1. Dapat mengurangi stress pada pasien, akibat ketidakpastian penyakit mengenai penyakit yang dideritanya yang seringkali sulit diketahui dalam pengobatan konvensional.
  2. Biaya yang dibutuhkan cukup rendah dan murah, jika dibandingkan dengan pengobatan konvensional yang menggunakan teknologi canggih yang sangat mahal dan rumit.
  3. Pasien dilibatkan langsung dalam menangani penyakitnya, sehingga merasa mendapatkan penguatan dalam posisi kontrol bila ada penyimpangan pada penanganan penyakitnya.
  4. Dapat mengurangi trauma pasien akibat adanya perubahan kultural, yang biasanya muncul akibat pelaksanaan ilmu-ilmu kedokteran modern pada pengobatan konvensional.
  5. Selain bermanfaat pada pasien, pengobatan alternatif juga bermanfaat untuk mempromosikan identitas kebudayaan, termasuk dalam hal ini mengenai kultur.

Kedokteran modern saat ini memang identik dengan high cost medicine yang hanya bisa dijangkau oleh kelompok masyarakat tertentu yang memiliki kekuatan finansial. Tapi, bagi masyarakat umum yang memiliki keterbatasan ekonomi, tentunya biaya mahal dalam pengobatan konvensional membuat mereka berpikir dua kali dalam mendapatkan kesehatannya. Sehingga, pada akhirnya pengobatan alternatif yang menjadi pilihan.

Lebih baru Lebih lama